Di antara nama Allah dari Asma’ul Husna adalah Ar Razzaaq الرزاق Maha Pemberi Rejeki.
“Katakanlah:
“Siapakan yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?”
Katakanlah: “Allah”, dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang
musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. ”
[Saba' 24]
“Allah-lah
yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari
langit,
kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai
buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera
bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan
Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.” [Ibrahim 32]
‘Kepunyaan
Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi. Dia melapangkan rezeki bagi
siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu’ [Asy-Syura:12]
Allah adalah Maha Pemberi Rezeki. Sesungguhnya rezeki kita sudah disediakan oleh Allah. Tinggal bagaimana kita menjemputnya.
“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh” [Adz Dzaariyaat 58]
Mencari rezeki
yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat,
puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
Kita harus yakin bahwa
rezeki kita sudah ditentukan oleh Allah. Tinggal bagaimana kita
mencarinya. Yang penting jangan menzalimi orang lain untuk mendapatkan
rezeki tersebut:
Sesungguhnya
Ruhul Qudus (malaikat Jibril) membisikkan dalam benakku bahwa jiwa tidak
akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itu hendaklah
kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila
datangnya rezeki itu terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan
bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa
diraih dengan ketaatan kepada-Nya. (HR. Abu Zar dan Al Hakim)
“Dan tidak ada
suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh
mahfuzh).” [Huud 6]
“Dan berapa
banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri.
Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al 'Ankabuut 60]
“Allah melapangkan
rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba- hamba-Nya dan Dia
(pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.” [Al 'Ankabuut 62]
Ada yang saking ingin
mendapatkan uang yang banyak seperti supir bis yang “kejar setoran”.
Penumpang diturunkan di tengah jalan sehingga bisa tertabrak mobil yang
lalu-lalang. Atau saat penumpang turun bis tidak mau berhenti dan tetap
berjalan sehingga ada orang tua yang terjatuh dan terseret. Dengan cara
itu, rezekinya tidak berkah. Akan terasa kurang. Harusnya cari cara lain
untuk mendapatkan rezeki yang lebih baik dan berkah.
Sesungguhnya
Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau
ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka
dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR.
Ahmad)
Sebagai Pemberi Rezeki, Allah senang jika hambaNya berjuang mencari rezeki yang halal yang telah disediakanNya:
Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad-Dailami)
Jangan meminta kepada makhluq Allah. Tapi mintalah kepada Allah dan berusahalah:
“Sesungguhnya
apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat
dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu
memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan
sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu
akan dikembalikan.” [Al 'Ankabuut 17]
Seorang yang
membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas
dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi
kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang
meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang
ditolak. (Mutafaq’alaih)
Betapa banyak orang
yang dulu hidup susah, namun tetap berusaha sehingga akhirnya hidup
makmur. Contohnya KH M Arifin Ilham dulu pernah jadi kondektur Bis
Kopaja, Aa Gym pernah jadi supir Mikrolet, sementara Ustad Yusuf Mansur
pernah tidak punya apa-apa sementara istri dan mertua menanti di rumah.
Namun mereka tidak pernah mengemis. Berusaha dengan tangan mereka
sendiri. Sementara para pengemis yang menadah tangan, mayoritas tetap
begitu seumur hidupnya.
Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri. (HR. Bukhari)
Allah memberi rezeki kepada hambaNya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya serta ambisinya. (HR. Aththusi)
Kadang kala kita merasa
rezeki kita begitu seret. Begitu susah mengalir. Mungkin itu karena
kita kurang bersyukur kepada Allah. Padahal Allah jika menghendaki,
memberi rezeki tanpa batas pada hambaNya:
“Kehidupan
dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka
memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang
bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah
memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” [Al
Baqarah 212]
“Maka Tuhannya
menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya
dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya
pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia
dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: “Hai Maryam dari mana kamu
memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi
Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab.” [Ali 'Imran 37]
Bisa jadi rezeki kita
tidak banyak agar kita taat kepada Allah. Sebab ada juga orang yang
maksiat, rezekinya dilapangkan oleh Allah sehingga bisa maksiat dengan
bebas seperti minum-minuman keras, berjudi, zina, dan sebagainya.
Kelihatannya dia dapat rezeki dari Allah, padahal Allah ingin
menyiksanya karena kemaksiatannya. Itulah yang namanya “Istidraj”:
“Dan jikalau
Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan
melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang
dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
(keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” [Asy Syuura 27]
Allah memberi rezeki kepada yang Dia suka:
“Sesungguhnya
Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan
menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya.” [Al Israa' 30]
“Katakanlah:
“Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya
di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang
dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah
akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” [Saba'
39]
Allah memberi rezeki begitu banyak kepada kita. Hendaknya kita tidak mempersekutukan Allah:
“Dialah yang
menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan
itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” [Al
Baqarah 22]
“Dialah Yang
menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” [Al Mulk 15]
“Dia-lah yang
memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan
untukmu rezki dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali
orang-orang yang kembali (kepada Allah).” [Al Mu'min 13]
“Siapakah dia
yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? Sebenarnya mereka
terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?” [Al Mulk 21]
Mintalah rezeki kepada Allah:
“Isa putera
Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu
hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi
kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami,
dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan
Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama.” [Al Maa-idah 114]
Hendaknya kita
membelanjakan rezeki yang kita dapat dari Allah di jalan Allah dengan
membantu kerabat, fakir miskin, dakwah, dan jihad:
“(yaitu) mereka
yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” [Al Baqarah 3]
“Siapakah
yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.” [Al Baqarah 245]
“Hai
orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari
rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada
hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan
orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.” [Al Baqarah 254]
Kita jangan berbuat kerusakan.
“…Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.” [Al Baqarah 60]
Orang yang beriman dan beramal saleh, insya Allah dapat ampunan dan rezeki yang mulia:
“Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia.” [Al Hajj 50]
Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki:
“Dan
orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau
mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik
(surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezki.” [Al
Hajj 58]
Sesungguhnya Allah yang memberi rezeki. Bukan kita. Kita hanya perantara saja:
“Dan Kami telah
menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami
menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi
rezki kepadanya.” [Al Hijr 20]
“Dan
ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi
tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan
menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan
dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu
rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.” [Al Anfaal 26]
Hendaknya kita mensedekahkan rezeki yang kita dapat dari Allah kepada yang lain:
Rasulullah Saw bersabda: ‘Wajib bagi setiap muslim mengeluarkan sedekah’ [Bukhari/Muslim]
Rasulullah
Saw bersabda: ‘Barangsiapa memenuhi kebutuhan sesama muslim, baginya
pahala berbakti kepada Allah sepanjang hidupnya’ [Bukhari]
Rasulullah
Saw bersabda: ‘Tiada seorang hambapun yang memperoleh limpahan nikmat
Allah dan Allah menyempurnakannya bagimu. Lalu Allah menjadikannya
sebagai tempat memenuhi kebutuhan manusia lain tetapi ia enggan, niscaya
dirinya akan kehilangan nikmat itu’ [Thabrani]
Rasulullah
Saw bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mempunyai beberapa hamba yang diberi
kekhususan dengan diberi nikmat untuk kepentingan manusia lainnya,
kemudian Dia tetapkan pada mereka yang harus mereka dermakan. Jika
mereka membantah putusan itu. Dia pindahkan nikmat itu dari mereka
kepada yang lain’ [Abu Nu'aim, Thabrani]
Rasulullah
Saw bersabda: Allah Ta’ala berfirman: ‘Berinfaklah wahai anak Adam,
pasti Aku beri infak kepadamu (Allah akan memberikan kepadanya berlipat
ganda)’ [Bukhari, Muslim].
Nama-nama lain yang sejenis adalah:
Ar Rahman الرحمن Maha Pemurah
Al Wahhaab الوهاب Maha Pemberi Karunia
Al Fattaah الفتاح Maha Pembuka Rahmat
Al Baasith الباسط Maha Melapangkan
Al Muqiit المقيت Maha Pemberi Kecukupan
Al Mughnii المغنى Maha Memberi Kekayaan
0 komentar:
Posting Komentar