Assalamu'alaikum wr. wb. Terima Kasih Atas Kunjungannya. Jangan lupa isi buku tamunya ya :)

Jumat, 29 Juni 2012

Nilai Eksistensi Sebuah Do'a

Negeri Arab khususnya dan dunia pada umumnya sebelum diutusnya Muhammad Shalallahu ?alaihi wassalam dipenuhi dengan kesesatan, penyimpangan, dan kebodohan, terlihat dari semaraknya penyembah batu-batuan dan pohon-pohon, pengingkaran terhadap hari kebangkitan, mempercayai perdukunan, tukang sihir, dan paranormal hingga penyimpangan yang sifatnya kemanusiaan, sosial, dan politik.
Allah Subhanahu wa Ta?ala menghendaki rahmat atas hamba-hambaNya, menolongnya dari kesesatan menuju hidayah, maka Allah mengutus seorang Rasul kepada mereka dari kalangannya sendiri yang mereka telah mengenal akhlaqnya, kejujurannya, serta amanahnya. Allah berfirman,
"Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (Al-Jum'ah: 2).

Selasa, 26 Juni 2012

Niat: Awal dan Penentu Semua Amal Shaleh

Niat merupakan rukun pertama dari semua amal shaleh (perbuatan baik) yang kita lakukan. Tanpa niat segala amal ibadah kita sia-sia. Shalat, Puasa, Zakat, Haji kita batal jika tidak ada niat. Tidak ada pahalanya.

”Sesungguhnya amal-amal perbuatan tergantung niatnya, dan bagi tiap orang apa yang diniatinya. Barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya untuk meraih kesenangan dunia atau menikahi wanita, maka hijrahnya adalah kepada apa yang ia hijrahi” (HR Bukhari)
”Niat seorang mukmin lebih baik dari amalnya” (HR Al-Baihaqi dan Ar-Rabii’)
”Manusia dibangkitkan kembali kelak sesuai dengan niat-niat mereka” (HR Muslim)
Sebagaimana hadits di atas, niat bermacam-macam. Ada yang niat mengerjakan sesuatu untuk Allah, ada pula

Jadikan Mati Sebagai Penasehat

Banyak orang yang sengaja berbuat salah karena mereka lupa akan mati. Mereka tak segan mencuri, korupsi, merampok, bahkan membunuh untuk memenuhi nafsu duniawi. Padahal jika mereka senantiasa mengingat mati, niscaya mereka tidak akan seperti itu.
Perbanyaklah mengingat kematian. Seorang hamba yang banyak mengingat mati maka Allah akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya kematian. (HR. Ad-Dailami)
Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan. (HR. Ath-Thabrani)
Banyak juga orang yang galau, sedih, bahkan frustrasi atau depresi karena masalah dunia. Mereka merasa berada di dunia ini selama-lamanya. Sehingga berbagai masalah seperti patah hati, kemiskinan, kegagalan, itu akan menerpa mereka selama-lamanya. Padahal hidup di dunia ini hanya sementara. Jika mereka ingat akan mati, tentu mereka tidak akan merasa begitu sedih.

Design by Jajang Rohana Visit Original Post Islamic2 Template